Penyebab Rambut Rontok – Rambut rontok merupakan salah satu permasalahan rambut yang paling umum terjadi, baik pada Wanita maupun pria. Normalnya, kita akan kehilangan 50 – 100 helai rambut setiap harinya. Namun apabila lebih dari jumlah tersebut, maka kerontokan rambut tersebut sudah berlebih atau tidak normal. Sebelum mengatasi hal tersebut, maka sebaiknya kita perlu mengatahui terlebih dahulu penyebab kerontokan rambut. Berikut merupakan 9 penyebab umum rambut rontok.
Usia
Seiring bertambahnya usia, produksi minyak di kulit kepala akan berkurang, sehingga rambut menjadi lemah dan rapuh. Selain itu, semakin banyak juga sel – sel penyusun rambut yang akan mati dibandingkan yang mengalami regenerasi. Hal tersebut dapat menyebabkan kerontokan dan penipisan rambut secara keseluruhan seiring bertambahnya usia.
Genetik
Androgenetic alopecia merupakan kerontokan yang dipengaruhi oleh faktor genetik (keturunan) dan usia. Jenis rambut rontok ini umumnya dapat terjadi saat usia dewasa muda dan akan semakin parah seiring bertambahnya usia. Pola rambut rontok pada pria sering diawali dari bagian pelipis dan melebar ke bagian atas kulit kepala. Sedangkan pada wanita umumnya terlihat ketika membelah rambut dan dapat terjadi secara bertahap di seluruh bagian meskipun garis rambutnya cenderung tidak berubah.
Perubahan Hormon
Meningkatnya hormon androgen dari batas yang seharusnya dapat menyebabkan kerontokan pada wanita. Hal ini biasanya terjadi pada orang yang mengalami sindrom ovarium polikistik dan hiperplasia adrenal kongenital. Adanya jerawat, rambut yang tumbuh berlebih di daerah wajah / tubuh, waktu haid yang tidak teratur, kehamilan, persalanin, menopause, hipotiroidisme atau hal yang dapat menyebabkan perubahan kadar hormon secara signifikan juga dapat memengaruhi pertumbuhan rambut & kerontokan. Konsumsi obat yang dapat memengaruhi kadar hormon juga dapat menyebabkan rambut semakin menipis.
Baca juga : tips membersihkan wajah
Adanya Tekanan / Kondisi yang Membuat Stress
Saat melihat banyak rambut rontok baik di bantal, lantai, pakaian, atau saluran pembuangan kamar mandi, hal tersebut dapat membuat kita takut untuk menyisir rambut atau bahkan berfikir kita akan mengalami kebotakan. Kondisi tersebut dikenal sebagai “telogen effluvium.” Telogen effluvium merupakan respon terhadap stress yang dialami. Peristiwa emosional ataupun fisik yang membuat stress dapat menyebabkan kerontokan rambut yang berlebih setelah 2 – 3 bulan dari waktu peristiwa tersebut. Kerontokan akan semakin parah pada bulan ke 4 – 5 setelah peristiwa.
Namun tubuh lama kelamaan juga akan menyesuaikan, yang mana kerontokan rambut akan berhenti secara bertahap. Hal ini umum terjadi ketika seseorang mengalami kehilangan orang yang dicintai, menjalani operasi, didiagnosis menderita penyakit serius, ataupun peristiwa hidup yang memberikan tekanan dan membuat stress. Bahkan peristiwa kerontokan rambut juga bisa menimbulkan stress. Namun, sebagian besar kasus telogen effluvium bersifat sementara dan tidak memerlukan pengobatan. Pada bulan ke 6 – 9 setelah peristiwa, umumnya kondisi rambut akan Kembali normal.
Penyakit
Penyakit autoimun tertentu dapat menyebabkan rambut rontok ketika peradangannya mennyerang folikel rambut. Kerontokan ini bisa bersifat sementara ataupun permanen. Penyakit alopecia areata dapat menyebabkan bercak berbentuk bulat (seperti koin) di berbagai area tubuh, termasuk kepala dan rambut. Namun, di sebagian besar kasus, kondisi rambut penderita penyakit ini akan membaik seiring berjalannya waktu. Perawatan dengan suntikan steroid / obat olumiant dapat membantu rambut tumbuh lebih cepat. Penderita penyakit lupus juga dapat mengalami kerontokan atau penipisan rambut di bagian kulit kepala dan folikel rambut. Rambut akan tumbuh kembali seiring dengan diobatinya penyakit lupus. Penyakit mental seperti trikotilomania adalah salah satu gangguan mental yang menyebabkan adanya dorongan berulang untuk mencabut rambut dari kulit kepala ataupun bagian tubuh lainnya.
Infeksi
Adanya bakteri atau jamur pada folikel rambut dapat menyebabkan benjolan nanah, kemerahan, atau kulit bersisik di area kulit kepala sehingga rambut mudah rontok. Infeksi jamur pada kulit kepala merupakan penyebab umum kerontakan pada anak – anak dan sifatnya sangat menular. Infeksi ini dapat disembuhkan dengan antibiotic atau antijamur yang tepat. Jika tidak diobati, penyakit ini dapat menjadi permanen.
Pengobatan
Konsumsi obat tertentu juga dapat menyebabkan efek samping berupa penipisan rambut. Secara umum obat yang dapat menyebabkan rambut rontok antara lain simetidin antasida, obat asam urat colchicine, steroid progesterone & testosterone, beberapa obat penurun kolesterol (simvastatin & atorvastatin), beberapa obat tekanan darah (cantoprilandlisinopril), beberapa obat arthritis, dan antidepresan. Selain konsumsi obat, pengobatan tertentu juga dapat menyebabkan kerontokan pada rambut. Salah satu pengobatan untuk penderita kanker adalah kemoterapi atau radiasi. Kemoterapi dapat membunuh berbagai sel dalam tubuh yang tumbuh dengan cepat agar tidak terbentuk atau terjadi penyebaran tumor. Sel di folikel rambut merupakan sel yang juga tumbuh dengan cepat. Oleh karena itu, kemoterapi akan memengaruhi kondisi rambut. Hal tersebut juga dapat terjadi pada pengobatan dengan radiasi, walaupun efek kerontokannya tidak separah kemoterapi. Namun kerontokan yang disebabkan oleh kemoterapi dan radiasi bersifat sementara, sehingga rambut tetap dapat tumbuh setelah proses pengobatan selesai.
Hairstyling
Hairstyling dapat menyebabkan kerontokan jaringan rambut apabila berlebihan atau perawatan rambut yang melibatkan suhu tinggi (seperti catok, curly, hair dryer) dan perawatan rambut dengan bahan kimia dapat merusak rambut sehingga rambut menjadi rontok. Apabila tidak dihentikan atau tidak mendapatkan penanganan yang tepat, maka rambut dapat rontok lebih parah hingga tidak dapat tumbuh Kembali. Kandungan formaldehid yang terdapat pada shampoo saat ini juga sering dikatakan dapat memengaruhi terjadinya rambut rontok.
Kebutuhan Nutrisi Tidak Terpenuhi
Pola makan yang tidak memenuhi kebutuhan nutrisi dapat menyebabkan rambut rontok. Kekurangan protein dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk membentuk folikel rambut baru. Kekurangan vitamin juga akan memengaruhi jumlah folikel rambut baru, kualitas, dan ketebalan helai rambut.